Chevrolet Captiva 2.0L VCDi
“Wah, bensin mau naik lagi nih. Gue ganti mobil diesel aja kali
ya?”,” seorang rekan membuka pembicaraan ketika menelpon saya, akhir
pekan lalu. Belum sempat di jawab, si teman sudah
nyerocos lagi. “Tapi, diesel boros dan brisik ah. Ngerawatnya susah, asepnya item.”
Persepsi si teman soal kendaraan bermesin diesel memang banyak beredar di masyarakat. Tapi benarkah demikian?
Faktanya, dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, populasi kendaraan
bermesin diesel di dunia justru tumbuh lebih besar ketimbang bensin.
Salah satu penyebabnya adalah kemajuan pesat teknologi mesin diesel itu
sendiri.
Bagasi super luas
Trend itulah yang dilirik PT. General Motors AutoWorld Indonesia
(GMAWI), pemegang merek Chevrolet di Indonesia, dengan Chevrolet Captiva
2.0L VCDi.
“Kami yakin konsumen di Indonesia akan menyadari manfaat dan
keuntungan mesin diesel setelah merasakan nilai efisien, performa, daya
tahan, dan kenyamanan Captiva 2.0L VCDi,” kata Mukiat Sutikno, Managing
Director GMAWI.
Dilihat dari tampilan, eksterior dan interior, tak ada perbedaan dengan versi bensin 2.4L yang sudah dipasok sebelumnya.
Bedanya, hanya sebuah emblem kecil di sisi kanan dan kiri pintu bertuliskan VCDi
(Variable-turbo Commonrail Direct injection) yang menunjukkan
Sport Utility Vehicle (SUV) ini bermesin diesel.
Interior idem ditto dengan yang versi bensin
SUV 7 penumpang ini menggunakan mesin diesel commonrail 2.0 liter
SOHC turbo intercooler dengan kontrol elektronik geometri variabel
turbin
(variable turbine geometry, VTG).
Commonrail buatan Bosch yang diaplikasi pada Captiva merupakan
generasi kedua. Bahan bakar diinjeksikan secara elektronik yang mampu
memberikan tekanan suplai bahan bakar hingga 1.600 bar.
Meski hanya bermesin 1999 cc, mobil dengan transmisi otomatis 5-speed
tiptronik ini mampu menghasilkan tenaga 110kW/150 hp pada 4.000 rpm dan
torsi 320 Nm pada 2.000 rpm.
Captiva VCDi ini sudah memenuhi syarat EURO 3 yang ditunjang filter
partikel bebas perawatan, katalitik oksidasi, sistem sirkulasi
pembuangan gas menggunakan pendingin air
(Exhaust Gas Recirculation, EGR).
Material blok silinder yang terbuat dari cetakan besi berukuran 4 mm
dan sepasang batang penyeimbang (balance shafts) membuat getaran mesin
menjadi lebih halus.
Pembeda hanya emblem VCDi
Keunggulan lain adalah soal efesiensi. Chevrolet mengklaim Captiva
diesel ini bisa menekan efesiensi solar sampai 35 persen. Bandingkan
dengan mesin bensin yang hanya mampu menekan konsumsi 26 hingga 30
persen.
Walhasil Captiva VCDi bisa menempuh 100 km hanya dengan 7,6 liter
solar. Artinya, dengan kapasitas tangki bahan bakarnya yang 65 liter,
bisa menempuh 855 km dengan sekali mengisi
full tank.
Untuk bahan bakar, disarankan Pertamina Dex atau Shell Diesel.
Sebenarnya bisa saja menggunaan solar biasa tapi dianjurkan untuk
melakukan perawatan berkala.
So? “Dengan keunggulan mesin diesel saat ini, kami optimis,
masyarakat Indonesia pun suatu saat, lima atau 10 tahun ke depan akan
beralih ke mobil diesel,” kata Suwadji Wirjono, Aftersales Director
GMAWI.
SPESIFIKASI
Mesin: Z20S – Diesel In-line 4 Cylinder SOHC 16 Valve
Kapasitas: 1999 cc
Daya maksimum: 150 PS/4000 rpm
Torsi maksimum: 320 Nm/2000 rpm
Dimensi (pxlxt): 4635 x 1850 x 1726 mm
Ground clereance: 197 mm
Transmisi: 5-speed automatic with manual shift mode
Ban: Alloy wheel 215/70 R16
Rem: Disc, 4 channel ABS with EBD (depan dan belakang)
Suspensi: Independent MacPherson Strut with Coil Spring (depan); Independent, 4 link with coil spring and level ride suspension